Kata ‘Siluman’ atau ‘Seluman’ sendiri dalam bahasa Sansekerta berarti penglihatan mata batin. Yaitu, bayangan meta yang dibangkitkan oleh kekuatan batin –terkadang berkaitan dengan sesuatu yang magis. Maka, pengertian ‘Nogo Siluman’ secara harfiah dapat diartikan sebagai naga yang tidak kelihatan atau naga yang ada di alam maya, atau alam gaib, dan atau alam astral.
Adapun ciri-ciri Keris Kyai Nogo Siluman yaitu memiliki ‘gandhik’ kepala naga mengenakan mahkota, ‘sumping’, dan juga kalung. Sedangkan badan naga dibuat sedikit tersamar yang kemudian menghilang pada luk pertama menyatu dengan bilahnya yang mengandung makna filosofi sebagai himbauan: “Agar manusia dalam menjalani hidup ini harus bisa mengendalikan hawa nafsunya yang berupa kekuasaan, kemewahan atau kekayaan.”
Sebagai seorang pemimpin tidak boleh bertindak sewenang-wenang, karena apa yang dimilikinya adalah “Sampiraning Urip” (titipan sementara hidup)
Sedangkan mulut naga yang terbuka cukup lebar dan kadang disumpal dengan butiran emas atau batu mulia, menyimpan makna atau diyakini dapat meredam kekuatan negatif serta hawa panas dari Keris Nogo Siluman tersebut.
Namun, makna sesungguhnya yang menjadi pesan dari disumpalnya mulut naga menggunakan emas atau batu mulia adalah bahwa: “Manusia harus mampu mengendalikan ucapannya.”
Masyarakat Jawa mengenal ungkapan yang berbunyi, “Ajining diri soko lati,” yang artinya kehormatan diri seseorang berasal dari ucapan atau kata-katanya.
Jika dihubungkan dengan sifat-sifat kepemimpinan, pesan yang tersirat yaitu bahwa sabda seorang pemimpin tidak boleh berubah-ubah (sabda pandita ratu tan keno wola-wali). Dengan demikian kemulian seorang pemimpin tercermin dari kemampuannya untuk menyelaraskan antara perkataan dengan perbuatannya.
TUAH KERIS NOGO SILUMAN
Keris Kyai Nogo Siluman, dipercaya memiliki tuah untuk menghilang, atau mengalihkan pandangan musuh sehingga tidak bisa melihat pemakainya (panglimunan).
Keris Kyai Nogo Siluman, dipercaya memiliki tuah untuk menghilang, atau mengalihkan pandangan musuh sehingga tidak bisa melihat pemakainya (panglimunan).
Keris Kyai Nogo Siluman, tuah gaibnya dipercaya dapat menghindarkan pemiliknya dari segala masalah atau selalu dapat lolos dari masalah seperti filosofi tubuh naga yang menghilang pada bilahnya.
Tuah, daya yoni keris Kyai Nogo Siluman ini juga diyakini dapat menambah aura kewibawaan dan kepekaan intuisi serta kesaktian bagi pemiliknya.
Adapun pembuat dari keris yang sangat melegenda ini berasal dari Majapahit yaitu Empu Supo Mandrangi, seorang maestro empu yang sakti dan mumpuni. Beliau membuat keris ini dengan serangkaian ritual dan tata laku yang melelahkan. Setelah jadi, keris ini diberi nama “Kyai Nogo Siluman” dan digunakan secara turun-temurun dari Kerajaan Majapahit hingga akhirnya ke Kerajaan Demak kemudian sampai ke tangan Pangeran Diponegoro.
…….
…….
Penulis adalah supranaturalis pecinta tosan aji, aktivis dunia pakerisan, dan tercatat sebagai pengurus Pimpinan PSNU Pagar Nusa.